Rabu, 25 Juni 2014

Ali bin Abi tholip'bersedekah diwaktu susah

Tidak ada komentar:

Suatu hari Ali bin Abi Thalib
mendapati kedua anaknya, Hasan dan Husain,
sakit. Bahkan kedua cucu Rasulullah SAW itu
mengalami sakit yang cukup lama sehingga Ali
pun bernazar, “Jika Hasan dan Husain sembuh,
aku akan berpuasa selama tiga hari”. Rupanya
Allah mendengar nazar Ali tersebut hingga Hasan
dan Husain pun sembuh.
Ali bin Abi Thalib bersama isterinya, Fatimah Az
Zahra, pun berpuasa. Menjelang tiba waktu
berbuka di hari pertama, hanya tersedia dua
potong roti untuk makanan berbuka.
Ketika waktu berbuka tiba, belum lagi keduanya
menyantap roti tersebut, datang seorang fakir
miskin yang mengetuk pintu mereka seraya
meminta makanan lantaran perutnya belum terisi
sejak beberapa hari. Urunglah Ali dan Fatimah
melahap roti yang sudah digenggamnya, mereka
pun meneruskan berpuasa hingga keesokan
harinya.
Di hari kedua berpuasa, mereka pun hanya
memiliki sepotong roti untuk dimakan berdua
pada waktu berbuka nanti. Seperti halnya hari
kemarin, tiba saatnya berbuka, pintu pun
kembali terdengar diketuk seseorang. Rupanya
seorang anak yatim yang meminta makanan
karena kelaparan.
Tak kuasa menahan iba, Ali pun memberikan
sepotong roti itu kepada anak yatim itu.
Keduanya kembali berpuasa.
Ujian memang selalu diberikan Allah kepada
orang seperti Ali dan Fatimah. Bahkan di hari
ketiga berpuasa pun, sepotong roti yang mereka
punya pada saat menjelang berbuka ikhlas
mereka berikan kepada seorang tawanan yang
baru saja bebas namun tak mempunyai
makanan. Ali, Fatimah, dan kedua anaknya,
Hasan dan Husain mengerti bahwa semua ini
hanyalah ujian kesabaran dari Allah.
Sebuah pelajaran yang teramat mengharukan
dari keluarga Ali bin Abi Thalib dan keluarganya
yang penyabar. Betapa Allah tengah menguji
mereka, akankah mereka tetap beriman dan mau
menyedekahkan rezeki milik mereka kepada
orang lain, meskipun mereka teramat
membutuhkan. Bahkan kisah yang teramat indah
ini Allah lukiskan dalam Al-Quran Surat Al-
Insaan (76): 8-10, agar menjadi pelajaran bagi
kebanyakan manusia.
Memberi di saat berlebih adalah hal mudah,
meski tidak semua orang melakukannya. Tetapi
memberi di saat kita membutuhkan, hanyalah
orang-orang yang mengharapkan perjumpaan
dengan Allah di surga kelak yang sanggup
melakukannya. Butuh perjuangan, keikhlasan dan
kesabaran untuk meniru apa yang dilakukan Ali
bin Abi Thalib beserta keluarganya. Tentu saja
kita bisa, jika kita mau.
“… barangsiapa yang mengharapkan perjumpaan
dengan Tuhannya, hendaklah ia berbuat
kebaikan…” (QS. Al-Kahfi: 110). Dikutip dari era
muslim.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

petunjuk arah

 
back to top