"Antara Kenangan Dan Taqdir"
Sesungguhnya setiap Manusia mengalami
proses penciptaan dalam perut ibunya selama
empat puluh hari (sebagai nutfah). Kemudian
menjadi segumpal darah selama itu juga
kemudian menjadi segumpal daging selama itu
pula. Selanjutnya Allah mengutus malaikat
untuk meniupkan roh ke dalamnya dan
diperintahkan untuk menulis empat perkara
yaitu: menentukan rezekinya, ajalnya, amalnya
serta apakah ia sebagai orang yang sengsara
ataukah bahagia. … (Shahih Muslim)
Apa yang terlintas di benak kita pada sebuah
kata, yaitu: “kenangan”? jawabannya mungkin
Manis ingin merasakannya kembali, Pahit hanya
tuk dijadikan Kenangan. Kemudian tentang
artinya sendiri tergantung masing -masing dari
kita bagaimana menyikapinya.
Setiap memasuki fase baru dalam kehidupan,
pasti ada fase yang telah kita lewati
sebelumnya. Baik itu bersama Keluarga, Teman,
Sahabat, Pacar ataupun manusia dan alam
sekitarnya. Bohong banget kalau kita
menyangkal dan berkata bahwa semua
kenangan Gak penting.
Adalah sangat amat penting untuk memberikan
tempat ‘khusus’ kepada masa lalu dan
kenangan, terlepas dari apakah itu kenangan
indah atau kenangan tidak indah. Dan saya
menyebutnya sebuah apresiasi, Untuk itulah kita
wajib memaknai dan menghargai hidup dengan
sebaik-baiknya.
Mengingat kembali kenangan membuat kita
merasa hadir dan kembali ke masa-masa di
saat kita menjalaninya dulu. Masih jelas
teringat di otak kita kenangan indah pada masa
kanak bermain dan menangis bersama kawan
sepermainan sampai pada detik-detik terakhir
pada setiap masa-masa peralihan hingga
sekarang.
ketika seseorang mengatakan: hei, aku teringat
dulu aku pernah sama-sama belajar di
pesantren dengan dia, hei, dulu aku pernah suka
padanya, Atau, hei, kita kan pernah sama-sama
kuliah di kampus itu. terukir manis senyum di
bibir yang mengilustrasikan bentuk kebahagiaan
sekalipun itu pahit maka jika kita telah
melewatinya akan terasa indah untuk dikenang.
Saya ingat ada pepatah yang mengatakan
bahwa kita tidak akan pernah tahu
(menghargai) apa yang kita miliki sekarang
sampai kita kehilangannya. Yang menjadi
special meskipun kenangan itu buruk sekalipun
namun kita tetap merasa indah bila
mengenangnya adalah, “karena kenangan tidak
akan pernah terulang kembali dan akan mejadi
batu loncatan untuk dapat hidup lebih maju di
hari ini dan hari yang akan datang. Menjadi
sebuah kenangan, history, yang akan
melengkapi kekinian kita dan membekali masa
depan kita”.
Satu hal yang mesti kita hayati, dalam al
Qur’an Allah berfirman: “Tak akan ada suatu
apapun yang menimpa kita kecuali apa-apa
yang telah Allah tuliskan untuk kita”.
Antara Kenangan dan Taqdir tentu mempunyai
hubungan yang sangat erat kaitannya bagi
masa depan yang akan kita tempuhi. “Yesteday,
Today and Tomorrow” mereka adalah satu
saudara yang tak dapat terpisahkan oleh angin
puting beliung sekalipun. Bagaimanapun
manusia tidak akan pernah lepas dari masa lalu
dan masa depannya. Toh manusia sudah ada
garis hidupnya kan.., lantas bagaimana?
Firman Allah: Apakah kamu tidak mengetahui
bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa
saja yang ada di langit dan di bumi?
Bahwasanya yang demikaan itu terdapat dalam
sebuah kitab (Lauh Mahfudz). Sesungguhnya
yang demikian itu amat mudah bagi Allah.” (Al-
Hajj: 70). Dalam Shahih Muslim dari Abdullah
bin Amr bin Ash radhiallahu’anhuma berkata,
”Saya mendengar Rasulullah bersabda, ‘Allah
telah menulis ketentuan seluruh makhluk
sebelum menciptakan langit dan bumi selang
waktu lima puluh ribu tahun.” (HR. Muslim).
Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya yang
pertama kali diciptakan Allah adalah qalam
(pena). Allah berfirman kepada qalam tersebut,
“Tulislah”. Kemudian qalam berkata, “Wahai
Rabbku, apa yang akan aku tulis?” Allah
berfirman, “Tulislah takdir segala sesuatu yang
terjadi hingga hari kiamat.” (HR. Abu Daud).
Subhanalllah..
Dalil di atas menunjukan bahwa takdir segala
sesuatu sudah ditetapkan Allah sebelum
terjadinya segala sesuatu. sudah ditetapkan dan
tidak akan berubah dalam dimensi Allah
( ketetapan takdir berdasar ilmu ajali Nya, tidak
satupun makhluk yang tahu termasuk Kontingen
MalaikatNya sekalipun). diantara bentuk ikhtiar
ialah doa, dan dengan doa takdir dapat berubah,
dengan berbuat kebajikan dan Saling menjalin
silaturahmi antar sesama insan umur bisa
bertambah panjang dan Pintu Rezki dibuka
selebar-lebarnya.
Jangan pernah menyesal pada kenangan
ataupun peristiwa apa saja yang pernah kita
alami (sekalipun itu pahit), terhadap apa yang
menimpa diri kita (sekalipun perih). Kata Nabi,
“Bersemangatlah dalam hal yang bermanfaat
bagimu. Dan minta tolonglah pada Allah dan
jangan kamu malas. Apabila kamu tertimpa
sesuatu, janganlah kamu berkata: ‘Seandainya
aku berbuat demikian, tentu tidak akan begini
atau begitu’, tetapi katakanlah: ‘Qodarollahu wa
maa sya’a fa’al’ (Ini telah ditakdirkan oleh Allah
dan Allah berbuat apa yang dikehendaki-Nya).
karena ucapan”seandainya” itu akan membuka
(pintu) setan.” (HR. Muslim)
Itulah takdir dalam dimensi manusia, sesuatu
yang sudah dipastikan akan terjadi yang secara
logika tak mungkin tertolak, misalkan ada orang
yang sakit dan menurut dokter tinggal
menunggu waktu saja ajalnya dan tidak
mungkin disembuhkan lagi penyakitnya. Tapi,
dengan doa dan ikhtiar yang tak putus siapa
tahu terjadi keajaiban dan yang bersangkutan
ternyata sembuh. Inilah maksud doa yang juga
merupakan ikhtiar manusia mampu menolak
atau merubah takdir. Dan sampai kedepannya
menjelang hari kiamat, hidup kita masih
bergantung pada Taqdir.
Masa Lalu, Masa Sekarang dan Masa yang
akan datang akan menjadi tonggak awal untuk
kita melangkah lebih Maju. Langkahkan kakimu
dan berpeganglah pada suatu kebenaran yang
selalu kita yakini yaitu Taqdir. Yakinlah, tidak
ada taqdir yang kejam, jangan pernah sesali
apa yang telah terjadi. Taqdir baik maupun
taqdir buruk semuanya adalah baik untuk kita.
Kullu maa qodarallah Kheir, insyaAllah..
Wallahu alam...
Semoga bermanfaat
Mengenai Kami
Minggu, 22 Juni 2014
YAYASAN NURUL QUR'AN SEMARANG
→
Nurul Quran
/
orphanage
/
Panti Asuhan
/
Yayasan Sosial
→ ANTARA KENGAN DAN TAKDIR
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar