Selasa, 24 Juni 2014

BERSIKAP LEMAH LEMBUT KEPADA ANAK YATIM'ANAK-ANAK PEREMPUAN DAN ORANG LEMAH.

Tidak ada komentar:

ﺑﺎﺏ ﻣﻼﻃﻔﺔ ﺍﻟﻴﺘﻴﻢ ﻭﺍﻟﺒﻨﺎﺕ ﻭﺳﺎﺋﺮ ﺍﻟﻀَّﻌَﻔﺔ
ﻭﺍﻟﻤﺴﺎﻛﻴﻦ ﻭﺍﻟﻤﻨﻜﺴﺮﻳﻦ
ﻭﺍﻹِﺣﺴﺎﻥ ﺇﻟﻴﻬﻢ ﻭﺍﻟﺸﻔﻘﺔ ﻋﻠﻴﻬﻢ ﻭﺍﻟﺘﻮﺍﺿﻊ ﻣﻌﻬﻢ
ﻭﺧﻔﺾ ﺍﻟﺠﻨﺎﺡ ﻟﻬﻢ
Bersikap Lemah-lembut Kepada Anak Yatim,
Anak-Anak Perempuan Dan Orang Lemah Yang
Lain-lain, Kaum Fakir Miskin, Orang-orang
Cacat, Berbuat Baik Kepada Mereka, Mengasihi,
Merendahkan Diri Serta Bersikap Merendah
Kepada Mereka
ﻗﺎﻝ ﺍﻟﻠَّﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ } : ﻭَﺍﺧْﻔِﺾْ ﺟَﻨَﺎﺣَﻚَ ﻟِﻠْﻤُﺆْﻣِﻨِﻴﻦَ { .
dan berendah dirilah kamu terhadap orang-orang
yang beriman. (al-Hijr : 88)
ﻭﻗﺎﻝ ﺗﻌﺎﻟﻰ : } ﻭَﺍﺻْﺒِﺮْ ﻧَﻔْﺴَﻚَ ﻣَﻊَ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻳَﺪْﻋُﻮﻥَ
ﺭَﺑَّﻬُﻢْ ﺑِﺎﻟْﻐَﺪَﺍﺓِ ﻭَﺍﻟْﻌَﺸِﻲِّ ﻳُﺮِﻳﺪُﻭﻥَ ﻭَﺟْﻬَﻪُ ﻭَﻻ ﺗَﻌْﺪُ
ﻋَﻴْﻨَﺎﻙَ ﻋَﻨْﻬُﻢْ ﺗُﺮِﻳﺪُ ﺯِﻳﻨَﺔَ ﺍﻟْﺤَﻴَﺎﺓِ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ { .
Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan
orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan
senja hari dengan mengharap keridaan-Nya; dan
janganlah kedua matamu berpaling dari mereka
(karena) mengharapkan perhiasan kehidupan
dunia ini; (al-Kahfi : 28)
ﻭﻗﺎﻝ ﺗﻌﺎﻟﻰ : } ﻓَﺄَﻣَّﺎ ﺍﻟْﻴَﺘِﻴﻢَ ﻓَﻼ ﺗَﻘْﻬَﺮْ ، ﻭَﺃَﻣَّﺎ ﺍﻟﺴَّﺎﺋِﻞَ
ﻓَﻼ ﺗَﻨْﻬَﺮْ { .
Adapun terhadap anak yatim maka janganlah
kamu berlaku sewenang-wenang, Dan terhadap
orang yang minta-minta maka janganlah kamu
menghardiknya. (adh- Dhuha : 9-10)
ﻭﻗﺎﻝ ﺗﻌﺎﻟﻰ : } ﺃَﺭَﺃَﻳْﺖَ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﻳُﻜَﺬِّﺏُ ﺑِﺎﻟﺪِّﻳﻦِ ، ﻓَﺬَﻟِﻚَ
ﺍﻟَّﺬِﻱ ﻳَﺪُﻉُّ ﺍﻟْﻴَﺘِﻴﻢَ ، ﻭَﻻ ﻳَﺤُﺾُّ ﻋَﻠَﻰ ﻃَﻌَﺎﻡِ
ﺍﻟْﻤِﺴْﻜِﻴﻦِ { .
Tahukah kamu (orang) yang mendustakan
agama? , Itulah orang yang menghardik anak
yatim, dan tidak menganjurkan memberi makan
orang miskin.
-260 ﻋﻦ ﺳﻌﺪ ﺑﻦ ﺃَﺑﻲ ﻭَﻗَّﺎﺹ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠَّﻪ ﻋﻨﻪ
ﻗﺎﻝ : ﻛُﻨَّﺎ ﻣَﻊَ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲِّ ﺻَﻠّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭﺳَﻠَّﻢ ﺳِﺘَّﺔَ
ﻧﻔَﺮ ، ﻓﻘﺎﻝ ﺍﻟﻤُﺸْﺮِﻛُﻮﻥَ ﻟﻠﻨَّﺒِﻲِّ ﺻَﻠّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ
ﻭﺳَﻠَّﻢ : ﺍﻃْﺮُﺩْ ﻫُﺆُﻻﺀِ ﻻ ﻳَﺠْﺘَﺮِﺋُﻮﻥ ﻋﻠﻴْﻨﺎ ، ﻭﻛُﻨْﺖُ ﺃَﻧﺎ
ﻭﺍﺑْﻦُ ﻣﺴْﻌُﻮﺩٍ ﻭﺭﺟُﻞ ﻣِﻦْ ﻫُﺬَﻳْﻞِ ﻭﺑِﻼﻝ ﻭﺭﺟﻼﻥِ
ﻟَﺴﺖُ ﺃُﺳﻤِّﻴﻬِﻤﺎ ، ﻓَﻮﻗَﻊَ ﻓﻲ ﻧَﻔْﺲِ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠَّﻪ ﺻَﻠّﻰ
ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭﺳَﻠَّﻢ ﻣﺎ ﺷﺎﺀَ ﺍﻟﻠَّﻪ ﺃَﻥ ﻳﻘﻊَ ﻓﺤﺪﺙ ﻧﻔْﺴﻪُ ،
ﻓﺄَﻧْﺰَﻝَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﺗﻌﺎﻟﻰ : } ﻭﻻ ﺗَﻄْﺮُﺩِ ﺍﻟَّﺬِﻳﻦَ ﻳَﺪْﻋُﻮﻥ ﺭَﺑَّﻬُﻢْ
ﺑﺎﻟْﻐَﺪﺍﺓِ ﻭﺍﻟﻌَﺸِﻲِّ ﻳُﺮﻳﺪُﻭﻥَ ﻭﺟْﻬَﻪُ { ‏[ ﺍﻷﻧﻌﺎﻡ : 52 ‏]
ﺭﻭﺍﻩ ﻣﺴﻠﻢ .
Dari Sa’ad bin Abi Waqqash ra. Ia berkata : ”
Kami berenam bersama Nabi SAW Kemudian
berkatalah pemuka-pemuka kaum musyrik :
“Usirlah mereka dari sisimu, agar tidak kurang
ajar kepada kami.” Saya, Ibnu Mas’ud dan orang
dari suku Hudzail, serta Bilal dan dua orang yang
sengaja tidak saya sebutkan namanya. Maka
tergeraklah dalam hati Rasulullah SAW, apa yang
akan terjadi pada dirinya, tiba-tiba Allah Ta’ala
menurunkan ayat: “WALAA TATHRUDIL LADZIINA
YUD’UUNA RABBAHUM BIL GHADAATI WAL
‘ASYIYYI YURIIDUUNA WAJHAH” (Dan janganlah
kamu mengusir orang-orang yang selalu berdoa
kepada Tuhannya pada waktu pagi dan petang
dengan mengharapkan Keridhaan-Nya. {al-
An’aam : 52}) (H.R Muslim)
-261 ﻭﻋﻦ ﺃَﺑﻲ ﻫُﺒﻴْﺮﺓَ ﻋﺎﺋِﺬِ ﺑﻦ ﻋﻤْﺮﻭ ﺍﻟﻤﺰَﻧِﻲِّ ﻭَﻫُﻮَ
ﻣِﻦْ ﺃَﻫْﻞِ ﺑﻴْﻌﺔِ ﺍﻟﺮِّﺿﻮﺍﻥِ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠَّﻪ ﻋﻨﻪ، ﺃَﻥَّ ﺃَﺑﺎ
ﺳُﻔْﻴَﺎﻥَ ﺃَﺗَﻰ ﻋَﻠَﻰ ﺳﻠْﻤَﺎﻥَ ﻭﺻُﻬَﻴْﺐ ﻭﺑﻼﻝٍ ﻓﻲ ﻧﻔَﺮٍ
ﻓﻘﺎﻟﻮﺍ : ﻣﺎ ﺃَﺧَﺬَﺕْ ﺳُﻴُﻮﻑُ ﺍﻟﻠَّﻪ ﻣِﻦْ ﻋﺪُﻭِّ ﺍﻟﻠَّﻪ
ﻣَﺄْﺧَﺬَﻫَﺎ ، ﻓﻘﺎﻝ ﺃَﺑُﻮ ﺑَﻜْﺮٍ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠَّﻪ ﻋﻨﻪ : ﺃَﺗَﻘُﻮﻟُﻮﻥَ
ﻫَﺬَﺍ ﻟِﺸَﻴْﺦِ ﻗُﺮﻳْﺶٍ ﻭَﺳﻴِّﺪِﻫِﻢْ؟ ﻓَﺄَﺗَﻰ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲَّ ﺻَﻠّﻰ
ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭﺳَﻠَّﻢ ، ﻓَﺄَﺧْﺒﺮﻩُ ﻓﻘﺎﻝ : ﻳﺎ ﺃَﺑﺎ ﺑَﻜْﺮ ﻟَﻌﻠَّﻚَ
ﺃَﻏْﻀَﺒﺘَﻬُﻢ ؟ ﻟَﺌِﻦْ ﻛُﻨْﺖَ ﺃَﻏْﻀَﺒْﺘَﻬُﻢْ ﻟَﻘَﺪْ ﺃَﻏْﻀَﺒﺖَ
ﺭَﺑَّﻚَ ؟ ﻓﺄَﺗَﺎﻫُﻢْ ﻓﻘﺎﻝ : ﻳﺎ ﺇِﺧْﻮﺗَﺎﻩُ ﺁﻏْﻀَﺒْﺘُﻜُﻢْ ؟
ﻗﺎﻟﻮﺍ : ﻻ ، ﻳﻐْﻔِﺮُ ﺍﻟﻠَّﻪ ﻟَﻚَ ﻳﺎ ﺃُﺧَﻲَّ . ﺭﻭﺍﻩ ﻣﺴﻠﻢ .
Dari Abu Hurairah ‘Aidz bin ‘Amr Al-Muzzanniy
ra. Dia salah seorang yang ikut dalam Bai’atur
Ridwan, ia berkata : “Ketika Abu Sufyan
mendatangi majlis rombongan Salma, Shuhaib
dan Bilal, mereka berkata : “Sebenarnya pedang-
pedang Allah belum selesai untuk memerangi
musuh-musuh Allah.” Maka Abu Bakar berkata:
“Mengapa kalian berkata seperti kepada tokoh
dan pimpinan bangsa Quraisy?” kemudian Abu
Bakar mendatangi Rasulullah SAW Dan
menceritakan peristiwa yang baru saja terjadi,
kemudian beliau bersabda : “Wahai Abu Bakar,
kalau kamu menjengkelkan hati mereka, berarti
telah menyebabkan murka Tuhanmu.” Kemudian
Abu Bakar menemui mereka dan bertanya “Wahai
saudara-saudaraku, apakah aku telah memarahi
kalian?” Mereka menjawab : “Tidak, semoga Allah
mengampuni kamu wahai saudaraku.” (H.R
Muslim)
ﻗﻮﻟُﻪُ ‏« ﻣَﺄْﺧَﺬَﻫَﺎ ‏» ﺃَﻱْ : ﻟَﻢْ ﺗَﺴْﺘَﻮﻑِ ﺣﻘَّﻬَﺎ ﻣِﻨْﻪُ .
ﻭﻗﻮﻟُﻪُ : ‏« ﻳﺎ ﺃُﺧﻲَّ ‏» ﺭُﻭِﻱ ﺑﻔﺘﺢِ ﺍﻟﻬﻤﺰﺓِ ﻭﻛﺴﺮ
ﺍﻟﺨﺎﺀِ ﻭﺗﺨﻔﻴﻒِ ﺍﻟﻴﺎﺀِ ، ﻭﺭُﻭِﻱ ﺑﻀﻢ ﺍﻟﻬﻤﺰﺓ ﻭﻓﺘﺢِ
ﺍﻟﺨﺎﺀِ ﻭﺗﺸﺪﻳﺪ ﺍﻟﻴﺎﺀِ .
Ucapannya: Ma’khadzaha artinya tidak memenuhi
hak ketentuannya. Ya akhi diriwayatkan dengan
fathahnya hamzah dan kasrahnya kha’ serta
diringankannya ya’ – yakni tidak disyaddahkan.
Juga diriwayatkan dengan dhammahnya hamzah,
fathahnya kha’ dan syaddahnya ya’ – lalu
berbunyi: Ukhayya.
-262 ﻭﻋﻦ ﺳﻬﻞِ ﺑﻦ ﺳﻌﺪٍ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠَّﻪ ﻋﻨﻪ ﻗﺎﻝ :
ﻗﺎﻝ ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠَّﻪ ﺻَﻠّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭﺳَﻠَّﻢ : ‏« ﺃَﻧَﺎ
ﻭﻛﺎﻓﻞُ ﺍﻟْﻴﺘِﻴﻢِ ﻓﻲ ﺍﻟﺠﻨَّﺔِ ﻫَﻜَﺬَﺍ ‏» ﻭﺃَﺷَﺎﺭ ﺑِﺎﻟﺴَّﺒَّﺎﺑَﺔِ
ﻭَﺍﻟْﻮُﺳْﻄَﻰ ، ﻭﻓَﺮَّﺝَ ﺑَﻴْﻨَﻬُﻤَﺎ ‏» . ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻱ .
Dari Sahl ra. Ia berkata : Rasulullah SAW
Bersabda : “Saya dan orang yang menanggung
anak yatim berada di surga seperti begini” Beliau
memberi isyarat dengan jari telunjuk dan jari
tengah dan merenggangkan sedikit antara kedua
jari tersebut. (H.R Bukhari)
ﻭ ‏« ﻛَﺎﻓِﻞُ ﺍﻟْﻴﺘِﻴﻢ ‏» : ﺍﻟْﻘَﺎﺋِﻢُ ﺑِﺄُﻣُﻮﺭِﻩِ .
Kafilul yatim ialah orang yang menanggung
segala perkara yang diperlukan oleh anak yatim –
baik makan, minum, kediaman, pakaian dan
pendidikannya, juga lain-lainnya pula.
-263 ﻭﻋﻦ ﺃَﺑﻲ ﻫﺮﻳﺮﺓ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠَّﻪ ﻋﻨﻪ ﻗﺎﻝ : ﻗﺎﻝ
ﺭﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠَّﻪ ﺻَﻠّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭﺳَﻠَّﻢ : ‏« ﻛَﺎﻓِﻞ ﺍﻟْﻴﺘﻴﻢِ
ﻟَﻪُ ﺃَﻭْ ﻟِﻐَﻴﺮِﻩِ . ﺃَﻧَﺎ ﻭﻫُﻮَ ﻛﻬَﺎﺗَﻴْﻦِ ﻓﻲ ﺍﻟﺠَﻨَّﺔِ ‏» ﻭَﺃَﺷَﺎﺭَ
ﺍﻟﺮَّﺍﻭﻱ ﻭﻫُﻮ ﻣَﺎﻟِﻚُ ﺑْﻦُ ﺃَﻧَﺲٍ ﺑِﺎﻟﺴَّﺒَّﺎﺑﺔِ ﻭﺍﻟْﻮُﺳْﻄﻰ .
ﺭﻭﺍﻩ ﻣﺴﻠﻢ .
Dari Abu Hurairah ra. Ia berkata : Rasulullah SAW
Bersabda : “Orang yang menanggung anak yatim
baik anak yatim itu ada hubungan famili ataupun
tidak, maka saya dan dan orang yang
menanggungnya seperti dua jari ini, di dalam
surga.” Malik bin Anas perawi hadis itu
mengatakan, beliau memberi isyarat dengan jari
telunjuk dari jari tengah. (H.R Muslim)
ﻭﻗﻮﻟﻪ ﺻَﻠّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭﺳَﻠَّﻢ : ‏« ﺍﻟْﻴَﺘِﻴﻢُ ﻟَﻪ ﺃَﻭْ
ﻟِﻐَﻴﺮﻩِ ‏» ﻣﻌﻨﺎﻩُ : ﻗَﺮِﻳﺒﻪُ ، ﺃَﻭْ ﺍﻷَﺟﻨَﺒِﻲُّ ﻣِﻨْﻪُ، ﻓَﺎﻟْﻘﺮِﻳﺐُ
ﻣِﺜﻞُ ﺃَﻥْ ﺗَﻜْﻔُﻠَﻪ ﺃُﻣُّﻪ ﺃَﻭْ ﺟﺪُّﻩُ ﺃَﻭ ﺃﺧُﻮﻩُ ﺃَﻭْ ﻏَﻴْﺮُﻫُﻢْ ﻣِﻦْ
ﻗَﺮَﺍﺑﺘِﻪِ ، ﻭﺍﻟﻠَّﻪ ﺃَﻋْﻠَﻢ .
Sabda Nabi s.a.w. Alyatim iahu au lighairihi,
ertinya ialah yang masih termasuk keluarganya
atau yang termasuk orang lain. Yang masih
keluarganya seperti anak yatim yang dipelihara
oleh ibunya, neneknya, saudaranya atau lain-
lainnya orang yang masih ada kekeluargaan
dengannya. Wallahu a’lam.
-264 ﻭﻋﻨﻪ ﻗﺎﻝ : ﻗﺎﻝ ﺭﺳﻮﻝُ ﺍﻟﻠَّﻪ ﺻَﻠّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ
ﻭﺳَﻠَّﻢ : ‏« ﻟَﻴْﺲَ ﺍﻟﻤِﺴْﻜِﻴﻦُ ﺍﻟﺬﻱ ﺗَﺮُﺩُّﻩُ ﺍﻟﺘَّﻤْﺮﺓُ
ﻭَﺍﻟﺘَّﻤْﺮﺗَﺎﻥِ، ﻭﻻ ﺍﻟﻠُّﻘْﻤﺔُ ﻭﺍﻟﻠُّﻘْﻤﺘﺎﻥِ ﺇِﻧَّﻤَﺎ ﺍﻟﻤِﺴْﻜِﻴﻦُ
ﺍﻟﺬﻱ ﻳﺘَﻌَﻔَّﻒُ ‏» ﻣﺘﻔﻖٌ ﻋﻠﻴﻪ .
Dari Abu Hurairah ra. Ia berkata : Nabi SAW
Bersabda : “Bukanlah termasuk orang miskin
orang yang tidak makan satu atau dua biji kurma
dan bukan pula yang tidak bisa makan dua suap
makanan, tetapi orang miskin yang sebenarnya,
adalah orang yang sopan segan meminta-
minta.” (H.R Bukhari dan Muslim)
ﻭﻓﻲ ﺭﻭﺍﻳﺔ ﻓﻲ ‏« ﺍﻟﺼﺤﻴﺤﻴﻦ ‏» : ‏« ﻟَﻴْﺲَ ﺍﻟﻤِﺴْﻜِﻴﻦُ
ﺍﻟﺬﻱ ﻳﻄُﻮﻑُ ﻋﻠَﻰ ﺍﻟﻨَّﺎﺱِ ﺗَﺮُﺩُّﻩُ ﺍﻟﻠُّﻘْﻤﺔُ ﻭﺍﻟﻠُّﻘْﻤﺘَﺎﻥ ،
ﻭَﺍﻟﺘَّﻤْﺮﺓُ ﻭَﺍﻟﺘَّﻤْﺮﺗَﺎﻥِ ، ﻭﻟَﻜِﻦَّ ﺍﻟﻤِﺴْﻜِﻴﻦَ ﺍﻟﺬﻱ ﻻ ﻳَﺠِﺪُ
ﻏِﻨًﻰ ﻳُﻐﻨْﻴِﻪ ، ﻭَﻻ ﻳُﻔْﻄَﻦُ ﺑِﻪِ ﻓﻴُﺘﺼﺪَّﻕَ ﻋَﻠَﻴﻪِ ، ﻭَﻻ
ﻳَﻘُﻮﻡُ ﻓَﻴﺴْﺄَﻝَ ﺍﻟﻨَّﺎﺱَ ‏» .
Dalam riwayat kedua kitab Shahih Bukhari dan
Muslim itu disebutkan pula demikian: Nabi s.a.w.
bersabda: “Bukannya orang miskin itu orang yang
berkeliling menemui orang-orang banyak, lalu
ditolak ketika meminta sesuap dua suap makanan
atau sebiji dua biji kurma, tetapi orang miskin
yang sebenar-benarnya ialah orang yang tidak
mempunyai kekayaan untuk mencukupi
kebutuhannya, tidak pula diketahui
kemiskinannya, sebab andaikata diketahui tentu ia
akan diberi sedekah, bahkan tidak pula ia suka
berdiri lalu meminta-minta sesuatu kepada orang-
orang.”
-265 ﻭﻋﻨﻪ ﻋﻦ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻَﻠّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭﺳَﻠَّﻢ ﻗﺎﻝ :
‏« ﺍﻟﺴَّﺎﻋِﻲ ﻋﻠَﻰ ﺍﻷَﺭْﻣَﻠَﺔِ ﻭَﺍﻟﻤِﺴْﻜِﻴﻦِ ﻛَﺎﻟﻤُﺠﺎﻫِﺪِ ﻓﻲ
ﺳﺒﻴﻞِ ﺍﻟﻠَّﻪ ‏» ﻭﺃَﺣْﺴُﺒﻪُ ﻗﺎﻝ : ‏« ﻭَﻛَﺎﻟْﻘﺎﺋِﻢِ ﺍﻟَّﺬﻱ ﻻ
ﻳَﻔْﺘُﺮُ ، ﻭَﻛَﺎﻟﺼَّﺎﺋِﻢِ ﻻ ﻳُﻔْﻄِﺮِ‏» ﻣﺘﻔﻖٌ ﻋﻠﻴﻪ .
Dari Abu Hurairah r.a. juga dari Nabi Shalallaahu
‘alaihi wasallam., sabdanya: “Orang yang
berusaha untuk kepentingan seseorang janda atau
orang miskin itu seperti orang yang berjihad
fisabilillah,” dan saya – yang merawikan Hadis ini
– mengira bahwa beliau Shalallaahu ‘alaihi
wasallam juga bersabda: “Dan seperti pula
seorang yang melakukan shalat malam yang tidak
pernah letih – yakni setiap malam melakukannya,
juga seperti orang berpuasa yang tidak pernah
berbuka – yakni berpuasa terus setiap
harinya.” (Muttafaq ‘alaih)
-266 ﻭﻋﻨﻪ ﻋﻦ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻَﻠّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭﺳَﻠَّﻢ ﻗﺎﻝ :
‏« ﺷَﺮُّ ﺍﻟﻄَّﻌَﺎﻡ ﻃَﻌَﺎﻡُ ﺍﻟْﻮﻟﻴﻤﺔِ ، ﻳُﻤْﻨَﻌُﻬﺎ ﻣَﻦْ ﻳﺄْﺗِﻴﻬَﺎ ،
ﻭﻳُﺪْﻋَﻰ ﺇِﻟَﻴْﻬَﺎ ﻣَﻦْ ﻳَﺄْﺑَﺎﻫَﺎ ، ﻭﻣَﻦْ ﻟَﻢْ ﻳُﺠِﺐِ ﺍﻟﺪَّﻋْﻮﺓَ
ﻓَﻘَﺪْ ﻋَﺼَﻰ ﺍﻟﻠَّﻪ ﻭﺭَﺳُﻮﻟُﻪُ‏» ﺭﻭﺍﻩ ﻣﺴﻠﻢ .
ﻭﻓﻲ ﺭﻭﺍﻳﺔ ﻓﻲ ﺍﻟﺼﺤﻴﺤﻴﻦ ﻋﻦ ﺃﺑﻲ ﻫﺮﻳﺮﺓَ ﻣﻦ
ﻗﻮﻟﻪ : ‏« ﺑِﺌْﺲَ ﺍﻟﻄَّﻌَﺎﻡُ ﻃَﻌَﺎﻡُ ﺍﻟْﻮَﻟِﻴﻤَﺔِ ﻳُﺪْﻋَﻰ ﺇِﻟَﻴْﻬَﺎ
ﺍﻷَﻏْﻨِﻴَﺎﺀُ ﻭَﻳُﺘْﺮَﻙُ ﺍﻟﻔُﻘَﺮَﺍﺀُ ‏» .
Dari Abu Hurairah ra. Dari Nabi Shalallaahu
‘alaihi wasallam Beliau bersabda : “Seburuk-
buruk makanan adalah makanan walimah. Yang
orang berkeinginan datang, tidak diundang.
Sedangkan orang yang tidak membutuhkan,
diundang. Siapa saja yang tidak memenuhi
undangan walimah, maka ia durhaka kepada Allah
dan Rasul-Nya.” (H.R Muslim)
Dalam Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim, dari
Abu Hurairah, ia berkata, Rasulullah Shalallaahu
‘alaihi wasallam bersabda : “Seburuk-buruk
makanan adalah makanan walimah (pesta) di
mana yang diundang hanyalah orang-orang kaya
sedangkan orang-orang fakir tidak diundang.”
-267 ﻭﻋﻦ ﺃَﻧﺲ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠَّﻪ ﻋﻨﻪ ﻋﻦ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻَﻠّﻰ
ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭﺳَﻠَّﻢ ﻗﺎﻝ : ‏« ﻣَﻦْ ﻋَﺎﻝَ ﺟَﺎﺭِﻳﺘَﻴْﻦِ ﺣَﺘَّﻰ
ﺗَﺒْﻠُﻐَﺎ ﺟَﺎﺀَ ﻳَﻮﻡَ ﺍﻟﻘِﻴﺎﻣَﺔِ ﺃَﻧَﺎ ﻭَﻫُﻮ ﻛَﻬَﺎﺗَﻴْﻦِ ‏» ﻭَﺿَﻢَّ
ﺃَﺻَﺎﺑِﻌَﻪُ . ﺭﻭﺍﻩ ﻣﺴﻠﻢ .
‏« ﺟَﺎﺭِﻳَﺘَﻴْﻦِ ‏» ﺃَﻱْ : ﺑِﻨْﺘَﻴْﻦِ .
Dari Anas ra. Dari nabi Shalallaahu ‘alaihi
wasallam Beliau bersabda : “Siapa saja yang
mengasuh dua anak perempuannya hingga
dewasa, di hari kiamat aku bersama dua orang
itu seperti dua jari ini.’ Beliau menempelkan dua
jarinya (jari tengah dan telunjuk).” (H.R Muslim)
Jariyataini yakni dua jariah artinya dua orang
anak perempuan.
-268 ﻭﻋﻦ ﻋﺎﺋﺸﺔَ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠَّﻪ ﻋﻨﻬﺎ ﻗﺎﻟﺖ : ﺩَﺧَﻠَﺖَ
ﻋﻠﻲَّ ﺍﻣْﺮَﺃَﺓٌ ﻭﻣﻌﻬَﺎ ﺍﺑْﻨَﺘَﺎﻥِ ﻟَﻬَﺎ ﺗَﺴْﺄَﻝُ ﻓَﻠَﻢ ﺗَﺠِﺪْ ﻋِﻨْﺪِﻯ
ﺷَﻴْﺌﺎً ﻏَﻴْﺮَ ﺗَﻤْﺮﺓٍ ﻭﺍﺣِﺪﺓٍ ، ﻓَﺄَﻋْﻄَﻴْﺘُﻬَﺎ ﺇِﻳَّﺎﻫَﺎ ﻓَﻘَﺴَﻤﺘْﻬَﺎ
ﺑَﻴْﻦَ ﺍﺑﻨَﺘَﻴْﻬَﺎ ﻭَﻟَﻢْ ﺗَﺄْﻛُﻞْ ﻣِﻨْﻬَﺎ ﺛُﻢَّ ﻗﺎﻣﺖْ ﻓَﺨَﺮَﺟﺖْ ،
ﻓَﺪﺧﻞَ ﺍﻟﻨَّﺒِﻲُّ ﺻَﻠّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭﺳَﻠَّﻢ ﻋَﻠَﻴْﻨَﺎ ،
ﻓَﺄَﺧْﺒﺮﺗُﻪُ ﻓﻘﺎﻝ : ‏« ﻣَﻦِ ﺍﺑْﺘُﻠِﻲَ ﻣِﻦْ ﻫَﺬِﻩِ ﺍﻟﺒَﻨَﺎﺕِ ﺑِﺸَﻲْﺀٍ
ﻓَﺄَﺣْﺴَﻦَ ﺇِﻟَﻴْﻬِﻦَّ ﻛُﻦَّ ﻟَﻪُ ﺳِﺘْﺮﺍً ﻣﻦ ﺍﻟﻨَّﺎﺭِ ‏» ﻣﺘﻔﻖٌ
ﻋﻠﻴﻪ .
Dari ‘Aisyah ra. Ia berkata : “Ada seorang
perempuan yang meminta-minta kepadaku
dengan membawa kedua anak perempuannya,
ketika itu hanya mempunyai satu biji kurma dan
saya berikan kepadanya. Perempuan itu membagi
biji kurma itu kepada dua orang anaknya dan ia
sendiri tidak ikut, kemudian ia berdiri keluar.
Setelah Nabi Shalallaahu ‘alaihi wasallam datang,
maka aku menceritakan kepada beliau tentang
peristiwa yang baru saja terjadi. Maka beliau
bersabda : “Siapa saja yang diuji dengan anak-
anak perempuannya, kemudian ia dapat
mengasuhnya dengan baik, maka anak-anak
perempuannya akan menjadi tirai api
neraka.” ( H.R Bukhari dan Muslim)
-269 ﻭﻋﻦ ﻋﺎﺋﺸﺔَ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋﻨﻬﺎ ﻗﺎﻟﺖ : ﺟَﺎﺀَﺗﻨﻰ
ﻣِﺴْﻜِﻴﻨَﺔٌ ﺗَﺤْﻤِﻞ ﺍﺑْﻨْﺘَﻴْﻦ ﻟﻬﺎ ، ﻓَﺄَﻃﻌﻤﺘﻬَﺎ ﺛَﻼﺙَ
ﺗَﻤْﺮَﺍﺕٍ ، ﻓَﺄَﻋﻄﺖْ ﻛُﻞَّ ﻭَﺍﺣﺪَﺓٍ ﻣِﻨْﻬُﻤَﺎ ﺗَﻤْﺮَﺓً ﻭَﺭﻓﻌﺖْ
ﺇِﻟﻰ ﻓﻴﻬﺎ ﺗَﻤْﺮﺓً ﻟﺘَﺄَﻛُﻠﻬَﺎ ، ﻓﺎﺳﺘﻄﻌﻤﺘﻬﺎ ﺍﺑْﻨَﺘَﺎﻫَﺎ ،
ﻓَﺸَﻘَّﺖ ﺍﻟﺘَّﻤْﺮَﺓَ ﺍﻟﺘﻰ ﻛَﺎﻧَﺖْ ﺗُﺮﻳﺪُ ﺃَﻥْ ﺗﺄْﻛُﻠﻬَﺎ ﺑﻴْﻨﻬُﻤَﺎ ،
ﻓﺄَﻋْﺠﺒﻨﻰ ﺷَﺄْﻧَﻬﺎ ، ﻓَﺬَﻛﺮْﺕُ ﺍﻟَّﺬﻱ ﺻﻨﻌَﺖْ ﻟﺮﺳﻮﻝ ﺍﻟﻠَّﻪ
ﺻَﻠّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭﺳَﻠَّﻢ ﻓﻘﺎﻝ : ‏« ﺇﻥ ﺍﻟﻠَّﻪ ﻗَﺪْ ﺃَﻭْﺟَﺐَ
ﻟَﻬَﺎ ﺑِﻬَﺎ ﺍﻟﺠﻨَّﺔَ ، ﺃَﻭ ﺃَﻋْﺘﻘَﻬﺎ ﺑِﻬَﺎ ﻣَﻦ ﺍﻟﻨَّﺎﺭِ ‏» ﺭﻭﺍﻩ
ﻣﺴﻠﻢ .
Dari ‘Aisyah ra. Ia berkata : “Kali tertentu ada
perempuan Miskin dengan menggendong kedua
putrinya mendatangiku, maka aku memberinya
tiga butir kurma. Dan ia memeberikan kepada
masing-masing anaknya sebutir biji kurma dan
yang sebutir lagi sudah di angkat ke mulutnya
untuk dimakan, tetapi itu tiba-tiba diminta oleh
kedua anaknya, lalu ia membelah kurma itu
menjadi dua bagian dan diberikan kepada kedua
anaknya. Saya merasa heran melihat perilaku
orang perempuan tiu. Setelah Rasulullah
Shalallaahu ‘alaihi wasallam datang, saya
ceritakan kepadanya kejadian itu, kemudian beliau
bersabda : “Sesungguhnya Allah telah
menentukan surga baginya atau Allah telah
membebaskan dari api neraka karena
perbuatannya itu.” ( H.R Muslim)
-270 ﻭﻋﻦ ﺃﺑﻲ ﺷُﺮﻳْﺢٍ ﺧُﻮَﻳْﻠِﺪِ ﺑْﻦِ ﻋَﻤْﺮﻭٍ ﺍﻟﺨُﺰﺍﻋِﻲِّ
ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋﻨﻪ ﻗﺎﻝ : ﻗﺎﻝ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻَﻠّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ
ﻭﺳَﻠَّﻢ : ‏« ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺇِﻧِّﻰ ﺃُﺣَﺮِّﺝُ ﺣَﻖَّ ﺍﻟﻀَّﻌﻴﻔﻴﻦِ ﺍﻟْﻴَﺘِﻴﻢِ
ﻭﺍﻟﻤﺮْﺃَﺓِ ‏» ﺣﺪﻳﺚ ﺣﺴﻦ ﺻﺤﻴﺢ ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﻨﺴﺎﺋﻰ
ﺑﺈِﺳﻨﺎﺩ ﺟﻴﺪٍ .
Dari Abu Syuraih Khuwalid bin ‘Amr Al-Khuza’iy
ra. Ia berkata : “Rasulullah Shalallaahu ‘alaihi
wasallam bersabda : “Ya Allah, sesungguhnya
saya menganggap berdosa bagi orang yang
menyia-nyiakan hak dua orang lemah, yaitu: Anak
yatim dan perempuan.” ( H.R An-Nasa’i)
ﻭﻣﻌﻨﻰ ‏« ﺃُﺣَﺮِّﺝُ ‏» : ﺃُﻟﺤﻖُ ﺍﻟﺤَﺮَﺝَ ، ﻭَﻫُﻮَ ﺍﻹِﺛْﻢُ ﺑِﻤَﻦْ
ﺿَﻴَّﻊَ ﺣَﻘَّﻬُﻤﺎ ، ﻭَﺃُﺣَﺬِّﺭُ ﻣﻦْ ﺫﻟﻚَ ﺗَﺤْﺬﻳﺮﺍً ﺑَﻠِﻴﻐﺎً ،
ﻭَﺃَﺯْﺟُﺮُ ﻋَﻨْﻪُ ﺯَﺟْﺮﺍً ﺃَﻛﻴﺪﺍً .
Makna Uharriju ialah aku menganggap dosa dan
maksudnya berdosa bagi orang yang menyia-
nyiakan haknya kedua macam orang di atas yakni
anak yatim dan wanita, juga aku takut-takuti
dengan sesangat-sangatnya orang yang
melakukan sedemikian itu, bahkan kularang
benar-benar, jangan sekali-kali dipermainkan
hak-hak mereka itu.
-271 ﻭﻋﻦ ﻣُﺼْﻌﺐِ ﺑﻦِ ﺳﻌﺪِ ﺑﻦِ ﺃﺑﻲ ﻭﻗَّﺎﺹٍ ﺭﺿﻲ
ﺍﻟﻠَّﻪ ﻋﻨﻬﻤﺎ : ﺭﺃَﻯ ﺳﻌْﺪٌ ﺃَﻥَّ ﻟَﻪُ ﻓَﻀْﻼً ﻋﻠَﻰ ﻣَﻦْ ﺩُﻭﻧﻪُ ،
ﻓﻘﺎﻝ ﺍﻟﻨﺒﻲُّ ﺻَﻠّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭﺳَﻠَّﻢ : ‏« ﻫَﻞ ﺗُﻨْﺼﺮُﻭﻥَ
ﻭﺗُﺮﺯﻗُﻮﻥَ ﺇِﻻَّ ﺑِﻀُﻌﻔﺎﺋِﻜُﻢ‏» ﺭﻭﺍﻩ ﺍﻟﺒﺨﺎﺭﻱ ﻫَﻜَﺬﺍ
ﻣُﺮﺳﻼً ، ﻓَﺈِﻥ ﻣﺼﻌَﺐ ﺍﺑﻦ ﺳﻌﺪ ﺗَﺎﺑِﻌِﻲُّ ، ﻭﺭﻭﺍﻩ
ﺍﻟﺤﺎﻓِﻆُ ﺃَﺑﻮ ﺑﻜﺮ ﺍﻟْﺒَﺮْﻗَﺎﻧِﻰ ﻓﻲ ﺻﺤﻴﺤِﻪِ ﻣُﺘَّﺼﻼً ﻋﻦ
ﺃَﺑﻴﻪ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠَّﻪ ﻋﻨﻪ .
Dari Mush’ab bin Sa’ad bin Abi Waqqash ra. Ia
berkata : “Sa’ad merasa bahwa dirinya memiliki
kelebihan dibanding orang-orang di sekitarnya,
kemudian Nabi Shalallaahu ‘alaihi wasallam
bersabda : “Bukankan kamu mendapatkan
pertolongan dan rezeki disebabkan orang-orang
yang lemah di sekitarmu ?” ( H.R Bukhari )
-272 ﻭﻋﻦ ﺃﺑﻲ ﺍﻟﺪَّﺭْﺩﺍﺀِ ﻋُﻮَﻳْﻤﺮٍ ﺭﺿﻲ ﺍﻟﻠَّﻪ ﻋﻨﻪ
ﻗﺎﻝ : ﺳﻤِﻌﺖُ ﺭﺳﻮﻝَ ﺍﻟﻠَّﻪ ﺻَﻠّﻰ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭﺳَﻠَّﻢ
ﻳﻘﻮﻝ : ‏«ﺍﺑْﻐﻮﻧِﻲ ﻓﻲ ﺍﻟﻀُّﻌَﻔَﺎﺀَ ، ﻓَﺈِﻧَّﻤَﺎ ﺗُﻨْﺼﺮُﻭﻥَ ،
ﻭﺗُﺮْﺯﻗﻮﻥ ﺑﻀُﻌﻔﺎﺋِﻜُﻢْ ‏» ﺭﻭﺍﻩ ﺃَﺑﻮ ﺩﺍﻭﺩ ﺑﺈﺳﻨﺎﺩ
ﺟﻴﺪ .
Dari Abu Darda’ ‘Uwaimir ra. Ia berkata : “Saya
mendengar Rasulullah Shalallaahu ‘alaihi
wasallam bersabda : “Carikan untukku orang-
orang yang lemah, karena sesungguhnya kamu
mendapatkan pertolongan dan rezeki berkat
adanya orangorang yang lemah di
sekitarmu.” (H.R Abu Daud)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

petunjuk arah

 
back to top